Di tengah lautan desain yang sering kali monoton, kursi Arc yang dirancang oleh Dheeraj Belgaonkar menonjol sebagai sebuah karya yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga menawarkan kenyamanan ergonomis. Dengan inspirasi yang bersumber dari keindahan alam dan gerakan harmonis, kursi ini merupakan hasil dari penelitian mendalam terhadap pola pembawaan dan data pengguna primer. Proses desain yang iteratif, meliputi sketsa, pemodelan 3D, dan pembuatan prototipe fisik, telah digunakan untuk menyempurnakan konsep desain ini.
Kursi Arc membedakan dirinya dengan bentuk dinamis yang mengintegrasikan lengkungan-lengkungan halus dalam setiap aspek strukturnya. Mulai dari lengkungan punggung kursi yang meliuk hingga sandaran tangan yang melengkung dengan anggun, kursi ini mencerminkan kesan gerakan dan keselarasan. Lengkungan-lengkungan tersebut tidak hanya menjadi titik fokus visual tetapi juga berkontribusi pada ergonomi dan kenyamanan kursi.
Struktur kursi terdiri dari pipa baja ringan CRC dengan ketebalan 16 gauge dan diameter 16mm. Pipa ini dapat dibentuk dengan mesin pembengkok pipa multi-aksis, karena semua kurva telah dirasionalisasi menjadi lengkungan derajat kedua. Namun, karena keterbatasan fasilitas prototipe di institut, komponen harus dibuat dalam bagian-bagian dan kemudian dilas untuk menyempurnakan keseluruhan. Lubang berulir dibuat untuk menyelaraskan dan mengikat berbagai elemen dengan baut.
Bagian dudukan, punggung, dan sandaran tangan terbuat dari kayu lapis birch setebal 18mm yang dipotong dengan mesin CNC. Tepiannya diraut untuk memberikan hasil akhir yang halus. Kemudian, bagian ini dipoles dengan pewarna gelap dan diikat ke struktur menggunakan D-nut dan baut. Dengan dimensi keseluruhan 550 mm x 550 mm x 730 mm dan ketinggian dudukan 445 mm, kursi ini menawarkan area duduk yang nyaman dengan ukuran 450 mm x 430 mm.
Kursi ini terdiri dari dua bagian yang mudah dirakit, yang dapat diikat dengan baut yang disediakan. Di atas kedua bagian ini, punggung dan dudukan kursi dapat dipasang. Selanjutnya, jika diperlukan, sandaran tangan dapat diikat ke sisi dengan baut yang lebih kecil.
Proyek ini dimulai pada Maret 2023 di National Institute of Design Ahmedabad sebagai bagian dari proyek desain furnitur mahasiswa dan selesai pada Mei 2023. Penelitian primer dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan bagi demografi India dan tidak hanya mengandalkan standar yang bias terhadap tipe tubuh Barat. Pengguna berusia 25 hingga 35 tahun dipilih, dengan pembagian rata antara responden pria dan wanita. Berbagai data antropometri terkait duduk dikumpulkan dan kemudian dibagi menjadi segmen dengan interval 3 inci, dan rata-rata diambil sebagai acuan. Tujuannya adalah untuk menyediakan furnitur yang inklusif bagi demografi target.
Kursi Arc adalah solusi duduk yang luar biasa, yang menggabungkan keindahan, praktikalitas, dan adaptabilitas dalam satu bagian furnitur yang serbaguna. Dengan desainnya yang menarik, kursi ini dengan mudah menggabungkan lengkungan-lengkungan halus dalam strukturnya. Setiap detail menunjukkan rasa gerakan dan keseimbangan yang sempurna, dari punggung kursi yang melengkung dengan anggun hingga sandaran tangan yang berbentuk lengkung. Lengkungan-lengkungan ini berfungsi sebagai elemen visual yang menarik dan meningkatkan ergonomi serta kenyamanan kursi, menciptakan pengalaman duduk yang memikat.
Desain ini telah dianugerahi Iron dalam A' Furniture Design Award pada tahun 2024. Iron A' Design Award diberikan kepada karya-karya yang dirancang dengan baik, praktis, dan inovatif yang memenuhi kebutuhan profesional dan industri. Penghargaan ini dihormati karena mengintegrasikan praktik terbaik industri dan karakteristik teknis yang kompeten, memberikan kepuasan dan perasaan positif, serta berkontribusi pada dunia yang lebih baik.
Desainer Proyek: Dheeraj Belgaonkar
Kredit Gambar: Dheeraj Belgaonkar
Anggota Tim Proyek: Dheeraj Belgaonkar
Nama Proyek: Arc
Klien Proyek: National Institute of Design, Ahmedabad